hubungan penyakit umum dengan perawatan gigi anak
1. Penyakit jantung:
Penyakit jantung mempunyai hubungan penting dengan kedokteran gigi karena banyak alasan,termasuk resiko bahwa pengobatan oral seperti pencabutan gigi,penambalan akar gigi dan bahkan prosedur sederhana seperti pembersihan karang gigi sebagai resiko terjadinya endokarditis bakterialis(streptococcus viridians dan staphylococcus aureus).selain itu juga terdapat gangguan irama jantung oleh penggunaan adrenalin dengan anestesi local maupun anestesi umum. Selain itu juga dapat menimbulkan kekeliruan dalam penjalaran nyeri ke wajah bagian bawah dan mandibulum yang sering dikaitkan pasien dengan sakit gigi,padahal itu merupakan gejala klinis dari angina.angina adalah gejala iskemia miokard dan biasanya dihubunggkan dengan ateroma arteri koroner tetapi dapat juga terdapat pada penyakit katu aorta,anemia berat,takikardia yang menyebabkan payah jantung kiri.nyeri ini biasanya menjalar ke atas tenggorokan dan sering pula menjalar ke lengan kiri,punggung,dan kadang dapat menjalar kebagian mandibulum dan wajah bagian bawah(tepat pada daerah gigi geligi).
Penyakit jantung congenital dari semua jenis terjadi sekali dalam setiap tahun pada 200 kelahiran hidup dan dari 1000 anak terdapat 2 anak yang mempunyai resiko untuk terjadinya endokarditis bakterialis setelah pengobatan gigi.
Jantung mencapai bentuk berdiferensiasi lengkap menjelang akhir bulan kedua kehamilan dan sebelum waktu inilah factor-faktor lingkungan dapat mempengaruhi malformasi jantung seperti adanya infeksi rubella pada ibu,obat-obatan seperti thalidomide,serta adanya factor genetic.
Dalam perawatan anak yang menderita penyakit jantung,memiliki kontraindikasi untuk dilakukannya pulpotomi dan pulpektomi.selain itu anak-anak yang menderita penyakit jantung juga merupkan kontrindikasi untuk vasokontriktor dalam melakukan anestesi.selain itu anak-anak tersebut juga harus dihindarkan dari interkasi obat sepertiobat antihipertensi dengan narkotika dan zat anestetik,obat anticoagulant dan antiarhymics.
2. Asma
Asma bronkodilator adalah penyempitan saluran napas kecil dengan sesak napas dan wheezing yang reversible baik dengan baerlalunya waktu maupun sebagai respon terhadap terapi bronkodilator.sedangkan asma ekstrinsik adalah asma yang berkaitan dengan musim dan dapat didahului oleh gejala rhinitis alergika,hidung tersumbat serta bersin dengan mengeluarkan secret yang banyak dan jernih dari hidung.
Perhatian utama sebagai dokter gigi pada pasien anak asma adalah eksaserbasi serangan akut pada operasi gigi.selain itu dokter harus menghindari faktor-faktor utama yang diketahui sebelum perawatan gigi dan memastikan bahwa anak memiliki obat yang tepat (inhaler) untuk penggunaan darurat jika terjadi serangan asma selama perawatan gigi.
Beberapa bronkodilator dan obat kortikosteroid yang digunakan pada anak asma dapat menyebabkan pewarnaan ekstrinsik pada gigi,selain itu juga dapat berakibat pada perubahan flora mulut dan mungkin juga menjadi factor predisposisi tumbuhnya kandidiasis oral.
Anak-anak penderita asma yang menggunakan kortikosteroid dengan dosis tinggi mungkin immunocompromised.dan yang terpenting tak ada bukti terhadap penekanan fungsui adrenal dalam penggunaan corticosteroid dalam perawatan gigi.
3. Neprology
Gangguan fungsi ginjal dapat mengakibatkan manifestasi oral antara lain: Stomatitis uremik, ulserasi oral, pewarnaan intrinsik dan ekstrinsik pada gigi, kalkulus supragingiva yang berlebihan, hipoplasia enamel dan hipokalsifikasi, tertundanya perkembangan gigi.
Selain itu sebagai seorang dokter gigi pasien dengan gangguan fungsi ginjal sering bereaksi abnormal terhadap obat-obatan tertentu dengan dosis yang lazim juga dapat mengakibatkan efek toksik yang serius pada ginjal.oleh sebab itulah pada pasien dengan payah ginjal penulisan resep tidak boleh sembarangan.obat yang sebaiknya digunakan adalah obat yang distribusi,metabolism dan eliminasinya tidak dipengaruhi oleh penyakit ginjal seta obat yang mempunyai bats aman yang lebar antara konsentrasi terapeutik dengan konsentrasi toksik.
Selain itu pemberian obat pada pasien dengan payah ginjal juga harus diberi dosis yang biasa dan bila perlu dikurangi dosisnya serta adanya penambahan waktu selang.
4. Kelainan-kelainan hormone
a. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme diakibatkan oleh peningkatan kada TSH(tyroid stimulating hormone) yang beredar (T3/triiodotironin dan T4/tirosin).
Tanda dalam mulut ditandai dengan adanya proses erupsi yang lebih cepat,sedangkan pada orang dewasa proses osteoporosis dapat terjadi lebih cepat.kadang penderita mengeluhkan rasa terbakar pada lidah dan gejala lain yang tidak spesifik.insidensi erosi juga lebih besar yaitu 3 X lipat lebih sering dibandingkan pad penderita eutiroid yang terkontrol.
Penggunaan obat epinefrin dan atropine merupakan kontraindikasi dalam melaksanakan perawatan karena dapat memperparah gangguan tiroid.terapi yang tepat adalah dengan memberikan obat penekan tiroid atau radioaktif iodine .
b. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme terjadi karena Adanya penurunan kadar TSH(tyroid stimulating hormone) yang beredar (T3/triiodotironin dan T4/tirosin).
Gambaran klinisnya antara lain:kadang bibir dan lidah membesar,gig geligi hilang,dasar tulang kepala memendek,tulang hidung mendatar,erupsi gigi terhambat.,rambut rontok serta lis menipis dengan kulit menjadi bersisik,kering dan menebal.
Terapinya adalah dengan penembahan tiroksin.
c. Hiperparatiroidisme
Hiperparatiroidisme terjadi karena ada peningkatan sekresi parathormon dimana riwayatnya dapat dibagi menjadi 3 yaitu:promer,sekunder dan tersier.
Primer:disebabkan oleh adenoma atau yang lebih jarang karena karsinoma kelnjar paratiroid.
Sekunder:terjadi karena kalsium serum rendah sebagai akibat dari penyakit ginjal.
Tersier:merupakan akibat dari penyakit sekunder yang lama dan telah menjadi otonom.
Gambaran klinis pada oral antara lain:adanya pembengakakn gusi eritematosa yang memiliki cirri tersendiri dan tidak terasa sakit.gambaran radiografis akan tampak:lamina dura menghilang,beberapa trabekula menghilang dan warna gelap pada gambaran radiologi terlihat menyeluruh dalam tulang serta adanya lesi sel datia yang tampil sebagai radiolusensi serta adanya hilangnya gigi serta penipisan tulang.
Penatalaksanaan pada pasien hiperparatiroidisme antara lain:pengangkatan adenoma sebagai penyebab.
d. Hipoparatiroidisme
Riwayat dari kelainan ini antara lain karena tindakan operasi pada kelenjar tiroid serta pengambilan kelnjar paratiroid,adanya terapi radiasi diregio tiroid,dan idiopatik.
Gambaran klinisnya berupa:pada kelainan karena idiopatik biasnay ditemukan perubahan warna gigi dan tertundanya erupsi gigi akibat menurunnya kalsium dalam serum serta kadang terjadi hipoplasia enamel.
Gambaran radiografis menunjukan adanya pemendekan akar dan erupsi gigi yang tertunda.
e. Adrenal meliputi terjadinya penyakit Addison dan sindrom cushing.
5. Kelainan darah
Kelainan darah pada anak-anak banyak sekali seperti leukemia,anemia,talasemia ,trombositopenia dll.tetapi dalam makalh ini hanya akan dijelaskan beberapa kelainan darah yang sering ditemukan dalam klinik.
• Leukemia adalah kelainan produksi sel darah putih yang ditandai oleh proliferasi leukoblas yang abnormal dan berlebihan yang mengakibatkan peningkatan jumlah sel darah putih didalam darah tepi.Leukemia dapat ditemukan dalam bentuk akut dan kronis.Manifestasi oral leukemia akut hamper ditemukan pada 90% kasus pasien leukemia.manifestasi tersebut dapat meliputi:pembengakakan gingival,petekie,ekimosis dalam mulut(adanya memar),ulserasi mukosa dan gingival,perdarahan,mukosa pucat,sering ditemukan infeksi kandidiasis,serta beberapa obat-obatan yang digunakan untuk perawatan leukemia dapat menyebabkan efek samping mulut kering,serta dari radiologi akan tampak penipisan lamina dura dan hilangnya tulang alveolar.Sedangkan manifestasi oral pada penderita leukemia kronis antra lain:adanya perdarahan gingival,petekie,dan ulserasi mulut.selain itu juga terdapat infeksi kandidiasis,nodus limfatikus membesar serta lebih jarang ditemukan adanya pembengkakan pada gingiva.Sebagai seorang dokter gigi dalam melakukan tindakan pada pasien leukemia sebaikanya dilakukan atas konsultasi dengan dokter ahli yang merawat pasien.
• Anemia adalah berkurangnya hemoglobin dibawah normal sesuai dengan umur dan jenis kelamin pasien.
Nilai normal :pria adalah 13,0-18,0 g/dl sedangkan pada wanita adalah 11,5-16,5 g/dl.
Penyebab anemia antara lain:
Kehilangan darah misalnya truma dan perdarahan.
Penghancuran berlebihan (anemia hemolitika) misalanya pada anemia sel sabit dan talasemia.
Absorpsi terganggu misalnya vitamin B12
Malabsorspsi contohnya pada penyakit koeliak dan penyakit Crohn.
Ada peningkatan kebutuhan hemoglobin tertama pada masa kehamilan.
Defisiensi Fe,B12,asam folat.
Anemia aplastik dan leukemia.
Berhubungan dengan penggunaan obat-obatan.
Gejala:mudah lelah,pusing,mudah pingsan,napas pendek seolah-olah habis olahraga,pucat,lemah,lesu,lunglai.
Manifestasi oral:glositis atrofi,keilitis angularis(lebih banyak ditemukan pada pasien yang defisiensi Fe dan asam folat),ulserasi mulut,kandidiasis,glositis dan stomaytitis akibat defisiensi Fe dan B12.
Oleh sebab itulah sebelum dilakukan perawatan seorang dokter harus melakukan anmnesis secara lengkap dan tepat agar bisa dilakukan perawatan sesuai dengan penyebab terjadinya anemia.apabila anemia terjadi karena defisiensi nutrisi,maka sebaiknya diberikan dulu asupan yang baik sebelum dilakukan perawatan.selain itu anestesi umum berbahaya bagi penderita anemia sehingga bila mungkin penyebab yang melatarbelakanginya perlu dirawat maka dirawat dulu sebelum dilakaukan anestesi umum.
6. Epilepsy
Epilepsy adalah kejang akibat pelepasan muatan neuron sertebrum yang abnormal dan paroksimal.istilah epilepsy digunakan untuk mengartikan suatu kecenderungan yang melanjut untuk pasien mengalami kejang dimana bisa terjadi hingga 30 tahun lamanya dengan serangan yang singkat dengan waktu yang berulang-ulang.oleh sebab itulah selama serangan epilepsy muncul sebagai seorang dokter gigi tidak boleh memasukkan sesuatu apapun ke dalam mulut pasien karena ini akan mengakibatkan kerusakan pada gigi.karena pada stadium pertama serangan lidah tergigit dan ini tidak bisa dicegah dengan memasukkan barang apa pun kedalam mulut.
Yang dibutuhkan hanyalah si pasien harus dibalikkan ke posisi setengah telungkup dengan kepala sedikit lebih rendah daripada bahu sehingga sekresi mengalir keluar dari mulut dan tidak terhirup ke saluran napas.
Selain itu obat epilepsy yaitu phenitoin juga dapat menyebabkan gingival enlargement bila digunakan dalam dosis yang tinggi serta dengan waktu yang lama.
7. Diare
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih.
Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh. Hal ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang tua.
Sejak tahun 1992, secara umum, penyakit menular merupakan sebab dari 37,2%
kematian, diantaranya 9,8% tuberkulosa, 9,2% infeksi saluran nafas dan 7,5% diare. Namun untuk kelompok usia 1 – 4 tahun, diare merupakan penyebab kematian terbanyak ( 23,2% ).
Diare disebabkan karena adanya infeksi dari berbagai bakteri yang disebabkan oleh kontaminasi makanan maupun air minum; Infeksi berbagai macam virus; adanya Alergi makanan khususnya susu atau laktosa (makanan yang mengandung susu); serta Parasit yang masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dan kotor.
Oleh sebab itulah sebelum dilakukan perawatan sebaiknya seorang dokter harus mengobati diarenya terlebih dahulu dengan meberikanya antibiotic serta penembahan cairan tubuh untuk mengganti cairan yang hilang serta dehidrasi.karena bila anak-anak dehidrasi dan ditangani dengan lambat maka dapat menyebabkan kematian.
8. Alergi
Hamper setiap obat mungkin menimbulkan reaksi buruk yang tidak diinginkan atau tidak diharapkan yang diantaranya dpat membahayakan jiwa.
Pencegahan mungkin dapat dilakukan dengan menanyakan apakah pasien tersebut memiliki reksi alergi sebelumnya terhadap obat yang akan diberikan,serta memperhitungkan kesehatan ginjal dan hati sebagai tempat absorpsi dan ekskresi obat tersebut.
Alergi adalah: kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik)atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopic.
Alergi dapat terjadi karena adanya kemungkinan riwayat alergi pada masa lalu(misalnya alergi protein dalam telur atau susu),alergi terhadap obat-obatan seperti penisilin,antibiotic,aspirin,obat antiinflamasi non steroid(NSAID),pimozide dan kodein.
Gejala yang biasa muncul pada pasien alergi antaralain:pembengkakan pada wajah,bibir,lidah.sering kali disertai adanya rasa gatal.
9. Diabetes
Diabetes mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolic dengan karalteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,kerja insulin atau kedua-duanya.Penyakit Kencing Manis atau disebut juga Diabetes Mellitus adalah penyakit di mana tubuh gagal atau tidak bisa mengatur kadar gula di dalam darah.
Manifestasi oral pada penderita diabetes yang tidak terkontrol antara lain:mulut kering,aliran saliva berkurang,kadang-kadang mukosa mulut terasa nyeri bila ditekan atau tersa seperti terbakar,adanya kerusakan jaringan periodontal yang terjadi dengan cepat shingga gigi goyang dan menimbulkan rasa sakit,adanya pembengkakan gingival akibat pembentukan abses periodontal.selain itu penderita diabetes juga sering terjadi perubahan flora normal yang menyebabkan munculnya kandidiasis.
Sebagai seorang dokter gigi dalam melaksanakan tindakan perawatan harus selalu memonitori dan mengkontrol kadar glukosa darah pada anak agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.
10. Demam
Demam adalah suatu keadaan saat suhu badan melebihi 370C yang disebabkan oleh penyakit atau peradangan. Sebagian besar anak- anak mengalami demam sebagai respon terhadap infeksi virus yang bersifat self limited dan berlangsung tidak lebih dari 3 hari atau infeksi bakteri yang tidak memerlukan perawatan di rumah sakit. Akan tetapi sebagian kecil demam tersebut merupakan tanda infeksi yang serius dan mengancam jiwa seperti pneumonia, meningitis, artritis septik dan sepsis. Hal ini merupakan tantangan bagi dokter untuk mengidentifikasi penyebab demam tersebut.
Oleh sebab itulah sebagai seorang dokter gigi sebaiknya pasien yang menderita demam disembuhkan dahulu dengan memberikan obat-obatan anti inflamasi,analgetik adan antipiuretik sebelum dilakukannya perawatan.karena demam juga mempengaruhi kondisi fisik menjadi lemah serta dapat mengakibatkan kejang dan hipepireksia bila tidak segera ditangani.
11. Cacar air
Merupakan infeksi primer yang sangat menular yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Ciri khasnya adalah anak-anak yang terinfeksi pada musim hujan, inkubasi virus selama 2-3 minggu.
Gambaran klinis cacar air dapat yang muncul pada kulit dan wajah yang berupa vesikel yang apabila memecah mirip ‘tetetsan embun’.
Selain pada kulit dan wajah cacr air juga dapat bermanifestasi pada rongga mulut.Secara intraoral ulkus dapat tampak pada palatum lunak, mukosa pipi dan lipatan mukobukal. Lesi-lesi kulit yang berkeropeng akan sembuh sendirinya dengan pembentukan jaringan parut.