Senin, 08 November 2010

pendekatan psikologi anak FKG

Beberapa pendekatan psikologis yang biasa digunakan dokter gigi dalam penetalaksanaan tingkah laku pasien anak sebagai berikut:
a. Tell show do
Tell show do adalah menceritakan mengenai perawatan yang akan dilakukan,memeperluhatkan padanya beberapa bagian perawatan,bagaimna itu dikerjakan dan kemudian mengerjakannya.tehnik ini digunakan secara rutin dalam memperkenalkan anak pada perawatan profilaksis yang selalu dipilih sebagai prosedur operatif pertama.contohnya pada anak diceritakan bahwa gigi-giginya disikat,tunjukan sikat khusus tersebut dan bagaimana sikat berputar dalam hand piece,kemudian gigi-giginya disikat.pada tahap tell shoe do perlu ditambahkan pujian karena tingkah laku yang baik selama perawatan awal ini harus segera diberi penguatan dana juga selama perawatan selanjutnya.
Untuk perawatan apapun yang dilakukan penting untuk mengikuti tahap-tahap tell show do.penjelasan tidak perlu panjang lebar,karena hal ini cenderung membingungkan anak dan mungkin membangkitkan kecemasan,penjelasan harus sederhana dan sambil lalu.demikian pula demontrasi harus diberikan dengan singkat dan sebenarnya sehingga perawatan yang sesungguhnya dapat dilakukan tanpa ditunda lagi.
Sepanjang prosedur ini dokter gigi harus berusaha membuat anak relaks,dan memberi pujian atas tingkah laku anak yang tepat dan kooperatif.sayangnya pada penelitian yang mengevaluasi pendekatan ini tidak terdapat cukup bukti bahwa metode ini efektif bagi anak yang cemas.barangkalli metode ini akan berhasil bila dilakukan pada anak yang mempunyai kecemasan yang rendah.(Howitt dan stricker,1965)
b. Modeling
Adalah tehnik lain yang digunakan oleh ahli psikologi dalam menghilangkan rasa takut.tehnik ini dapat diterapkan pada berbagai situasi perawatan gigi tetapi penggunaanya paling sering digunakan pada anak yang cemas terhadap pemeriksaan mulut pada kursi perawatan gigi.
Orang tua atau anak lain sebaiknya diminta bertindak sebagai model perannya.
Model peran didasari olah ide bahwa orang belajar banyak dari lingkungannya dengan mengamati konsekuensi tingkah laku orang lain.misalnya anak-anak yang cemas atau takut tersebut diminta mengamati anak lain yang sedang dirawat,yang dipuji dan diberi hadiah karena bertingkah laku kooperatif sampai rasa takut dan cemas anak tersebut berkurang dan kalau bisa sampai hilang.selain menggunakan model peran dokter gigi juga dapat menggunakan model film yaitu dimana dokter gigi menunujukkan gambar film tentang perawatan gigi yang dipertontonkan pada pasien anak yang cemas atau takut tadi.
c. Penguatan
Penguatan dapat diartikan sebagai pengukuhan pola tingkah laku,yang akan meningkatakan kemungkinan tingkah laku tersebut terjadi lagi dikemudian hari.ahli psikologi yang menganut teori social perkembangan anak percaya bahwa tingkah laku anak merupakan pencerminan respons terhadap penghargaan dan hukuman dari lingkungannya,bentuk hadiah yang penting (merupakan factor motivasi yang sangat penting untuk perubahan tingkah laku).oleh karena itu tingkah laku yang baik pada perawatan gigi harus diberi penghargaan.penghargaan ini merupakan pengakuan dari dokter untuk memperkuat tingkah laku yang baik sehingga pada perawatan anak selanjutnya dapat lebih mudah.contohnya apabila pasien kooperati anak dapat diberikan hadiah pada tahap akhir perawatan sebagai bentuk penghargaan.tetapi juga dihindari penguatan pada tingkah laku yang buruk.apabila ada anak tidak mau bekerja sama dalam perawatan,maka sebgai dokter harus hentikan perawatan sementara waktu dan kembalikan dahulu pasien pada orang tuanya.selain bentu hadiah,pengakuan dokter ini juga dapat diperlihatkan melaui kata-kata,senyuman serta anggukan.
d. Desensitisasi
Desensitisasi adalah salah satu tehnik yang paling sering digunakan oleh para ahli psikologi untuk melawan rasa takut.tehnik ini meliputi 3 tahapan yaitu:
 Melatih pasien untuk relaks
 Membangun hirarki stimulus
 Memperkenalkan tiap stimulus dalam hirarki untuk membuat relaks pasien,dimana stimulus ini diberikan dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi hingga rasa takut pada pasien hilang.
Untuk melakukan tehnik ini diperlukan suatu seri kunjungan pendahuluan untuk mengajarkan pasien agar dapat relaks.misalnya dengan mengenalkan alat serta memberi pertanyaan kepada pasien pada dala keadaan yang bagaimana pasien merasakan takut.setelah itu pasien disuruh membayangkan hal-hal yang tidak membuat takut sementara dokter mendemonstrasikan dan menjelaskan dengan cara-cara yang tidak membuat takut anak dalam melakukan perawatan.tehnik juga kadang dilakukan dengan tehnik hypnosis(suatu keadaan pikiran dimana anjuran-anjuran tidak hanya akan lebih mudah diterima daripada dalam keadaan terjaga tetapi juga akan bekerja lebih baik daripada yang mungkin terjadi pada keadaan norma atau dapat pula diartikan sebagai suatu keadaan tertentu dari pikiran yang biasanya dilakukan oleh satu orang pada orang lain.)
e. Distraksi (pengalihan perhatian)
Pada pendekatan ini tujuannya adalah untuk mangalihkan perhatian pasien dari situasi perawatan gigi ke situasi lain.bila pasien memikirkan sesuatu yang lain dari perawatan gigi kecenderungan menjadi cemas akan berkurang.ini berarti bahwa semakin jauh perhatian dialihkan semakin efektif dalam melakukan perawatan.
Relaksasi dan pengalihan perhatian sama-sama efektif dalam mengurangi ketidaknyamanan pada pasien yang cemas.pengalihan perhatian umumnya lebih efektif dalam mengurangi kecemasan pada pasien pria sedangkan relaksasi lebih baik bagi pasien wanita.
Contoh pemeberian relaksasi ini antara lain dengan meminta pasien untuk mendengarkan kaset relaksasi selama perawatan dengan menggunakan headphone.selain itu pengalihan perhatian juga dapat dilakukan dengan dokter menyuruh pasien untuk memainkan video game atau menonton film selama perawatan.
f. Hand-over mouth
Tehnik hand over mouth biasanya dianggap sebagai tehnik yang ekstrem dalam menangani anak yang tidak kooperatif.
Tehnik ini dilakukan dengan cara menahan anak yang melawan dengan pelan tetapi kuat pada kursi perawatan gigi.biasanya dengan meletakkan tangan atau handuk diatas mulutnya untuk menahan perlawanannya dan berbicara dengan perlahan tetapi jelas ke dalam telinganya.dan apabila anak tersebut menaggapainya dengan kooperatif maka anak tersebut dilepaskan dari perlawnan dokter sembari memberikan pujian.
Tehnik ini biasa diguanakn pada anak yang terlalu dimanjakan oleh keduaorangtuanyandan memiliki perangai yang menjengkelkan serta tidak takut dan tidak mempan dengan pendekatan psikologis yang halus.
Walaupun tehnik ini diperbolehkan,tetapi sebagai seorang dokter gigi sebaiknya dapat menghindarinya,apalagi dipergunakan pada anak yang takut dan memiliki sensitivasi yang kuat.
g. Persiapan informasi
Metode lain yang mencangkup mempersiapkan anak-anak beserta orang tuanya untuk kunjungan pertama cukup suskses.tehnik ini dapat dilakukan dengan dokter memberikan booklet kepada anak-anak untuk dibaca.pada kunjungan pertama tidak ada perawatan atau pemeriksaan yang ada hanya perkenalan terhadap dokter,perawat,serta lingkungan praktik.persiapan ini akan memberiakan perilaku yang lebih kooperatif pada [pasien yang diberi perkenalan.selain itu perkenalan juga dapat dilakuakan dengan menonton video prosedur perawatan guna memperkenalkan dan memberi kenyamanan pada
h. Komunikasi non verbal
Interaksi yang dilakukan oleh praktisi kesehatan gigi ( dokter gigi ) untuk mendukung jalannya perawatan dengan membuat pasien ( anak ) merasa nyaman berada di tempat perawatan .Hal ini bisa dilakukan dengan membuat area perawatan sedemikian rupa sehingga anak merasa nyaman dan siap untuk menerima perawatan.komunikasi ini dapat diperlihatkan dengan dokter dan stafnya yang bersifat ramah serta murah senyum.
i. Control suara.
Masa pertumbuhan anak membuat anak sensitive dengan lingkungannya , terutama pada suara. Dokter gigi harus bisa membuat anak merasa nyaman dan dapat diajak kerjasama selama perawatan yaitu dengan memperhatikan intonasi kita saat berinteraksi dengan anak.suara dokter harus lembut,tegas serta tidak membuat anak merasa dibentak melainkan kita harus berbicara selayaknya anak yang nyaman berbicara dengan keluarga maupun dengan teman sebayanya.
j. Sedasi
Sebagian besar anak yang diberi metode-metode pendekatan psikologis diatas akan menjadi pasien yang relaks dan kooperatif yang siap menerima prosedur operatif dan sebagian lagi masih menunjukkan sikap yang tidak kooperatif.jika rasa takut tetap berlangsung walaupun telah dilakukan kunjungan pendahuluan dengan hati-hati mungkin dengan bantuan sedasi dapat membantu.
Perlu ditekankan bahwa sedasi dimaksudkan untuk menghilangkan kecemasan dan harus ditekankan pula bahwa pasien yang telah dilakukan sedasi tetap memiliki kesadaran dan memepunyai reflex pelindung yang normal misalnya batuk.
sedasi dapat diberikan melaui cara-cara berikut:
• Oral
Banyak obat-obatan dan kombinasinya yang telah digunakan untuk sedasi anak yang cemas seperti macam-macam barbiturate,kloral hidrat ,hydroxyzine, neprobamate, promethazine,dan diazepam(wright 1975,Bennet,1978).
Sebelum memberikan resep sedative,dokter gigi harus dipercaya anak.sedatif harus dijelaskan sebagai sesuatu yang akan membuat dia merasa relaks sehingga perawtan dapat dilakukan tanpa rasa khawatir.kerjasama dari orang tua atau pendamping juga perlu karena paling mudah bila mereka yang memberikan sedative.karena obat ini biasanya dapat menimbulkan rasa kantuk,sebaiknya anak tidak masuk sekolah sebelum kunjungan kedokter gigi.
• Intramuscular
Keuntungan cara tehnik ini adalah kerjanya lebih cepat dan pengaruhnya juga lebih cepat disbanding cara sedative oral.sedangkan kerugiaanya adalah bagi anak yang nerves dan tidak koopertif akan merasakan bahwa prosedur tersebut tidak menyenangkan.
Berbagai obat-obatan yang biasa digunakan adalah:promethazine HCl dan petidine.promethazine adalah anti histamine yang mempunyai sifat sedative dan antimetik.sedangkan petidine adalah analgetika.dosis injeksi untuk intramuscular adalah petidine 1,5 mg/kg berat badan dan promethazine 0,75 mg/kg.
• Intravena
Keuntungan pemberian secra intravena dibandingkan cara yang oral dan intramuscular adalah bahwa obat yang diinjeksikan mermepunyai efek yang sangat cepat dan sedasi ini biasanya diberikan secra bertahap hingga tingkat sedasi yang diinginkan.
Sedasi ini merupakan campuran dari pentobarbiturat,pethidine,dan hyoscine.dan baru kemudian diazepam atau midazolam yang menjadi pilihan untuk sedasi intravena ini.diazepam merupakan sedasi yang efektif,dimna obat ini dapat merelaksasikan otot dan amnesia serta efek sedasinya dapat hilang secara perlahansedangkan midazolam lebih efekstif karena obat ini selain dapat merelaksasikan otat dan amnesia sepoerti diazepam,obat ini juga efek sedasinya lebih cepat hilang dibandingkan dengan menggunakan diazepam.
Pasien yang melakukan sedasi intravena ini harus koopertif walupun anak tersebut cemas.selain itu juga ada kapercayaan dan keyakinan pada pasien untuk menerima perawatan dan injeksi tersebut.
• Inhalasi
Penggunaan sedasi inhalasi dengan oksida nitrogen dan oksigen makin popular pada saat-sat ini.
Pasien yang mengalami sedasi dapat berkomunikasi secara bebas dengan dokter gigi dan relaks rasa takut telah dikurangi dan dihilangkan.ambang rasa sakit ditingkatkan sehingga anak tidak takut.kadang pasien juga mengalami kantuk yang ringan,euphoria,sensasi menyenangkan.
Konsentrasi yang diberikan kepada pasien didasarkan pada observasi respons si pasien.tetapi menurut Edmund dan rosend 1977 sedasi yang efektif adalah dengan konsentrasi tetap 25%oksida nitrogen.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

wah bener juga tuh, hehe bagus gan bisa buat tugas kuliah :D

Fakta Penting Mengenai Anak Kedua

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews