Jumat, 29 April 2011

crossbite

Pendahuluan
Latar Belakang
                Maloklusi adalah bentuk oklusi gigi yang menyimpang dari normal.oklusi menurut dewanto (1993) adalah hubungan kontak antara gigi geligi bawah dengan gigi atas waktu mulut ditutup.oklusi dikatakan normal jika susunana gigi dalam lengkung gigi teratur baik serta terdapat hubungan yang harmonis antara gigi atas dengan gigi bawah,hubungan seimbang antara gigi,tulang rahang terhadap tulang tengkorak dan otot sekitarnya yang dapat memberikan keseimbangan fungsional sehingga memberikan estetika yang baik.penyimpangan tersebut berupa cirri-ciri maloklusi yang macam dan jumlahnya sangat bervariasi pada tiap-tiap individu.ciri-ciri maloklusi diantaranya adalah gigi berjejal(crowded),diastema(ruang antar gigi),crosbite dll.
           Salah satu maloklusi yang sering terjadi pada anak-anak dimasa pertumbuhan adalah crossbite.crossbite merupakan penyimpangan hubungan labiolingual dari gigi geligi maksila terhadap mandibula yang dapat terjadi diregio anterior maupun posterior.kelainan ini dapat melibatkan satu atau beberapa gigi dan dapat terjadi pada satu atau kedua sisi rahang.Crosbite anterior merupakan maloklusi suatu kelainan posisi gigi anterior atas yang lebih ke lingual dibanding gigi anterior bawah,yang dapat melibatkan satu atau beberapa gigi.kejadian ini terjadi pada saat gigi dalam keadaan oiklusi sentrik.(ersoy dan gliddman,2004), sedangkan crossbite posterior merupakan hubungan abnormal dari gigi-gigi posterior secara bukolingual pada rahang atas atau bawah pada saat kedua lengkung gigi berada dalam oklusi sentrik yang dapat terjadi pada satu atau kedua sisi rahang.
          Insiden crossbite anterior memiliki distribusi etnik yang kuat yaitu 10% dari populasi orang jepang.dari hasil penelitian ferguson ditemukan bahwa crossbite anterior dijumpai pada 3% pasien di amerika serikat.penelitian miler menemukan prevalensi crossbite anterior pada gigi permanen sekitar 6-9 %.sedangkan penelitian yang dilakukan brian lee menemukan satu dari dua puluh anak yang mengalami crossbite crossbite adalah crossbite anterior.penelitian yang dialkuakn kutin dan hawes juga mengemukakan bahwa 40 dari 515 anak yang berumur 3-9 tahun yang mengalami crossbite crossbite posterior dengan prevalensi 7,7 %.selain itu penelitian yang dilakukan oleh Nisula Keski,dkkterhadap 489 anak pada masa gigi bercampur terdapat 7,5 %mengalami crossbite posterior.
          Perawatan yang dilakuakn pada saat atau waktu yang tepat akan mencegah terjadinya perkembangan maloklusi yang lebih buruk,persendian temporomandibular yang abnormal dan dapat menyebabkan asimetri wajah.crossbite yang terjadi pada gigi permanen maerupakan kelanjutan dari masa gigi bercampur yang tidak dirawat.pada kasus crossbite anterior yang melibatkan beberpa gigi dapat berkembang menjadi maloklusi kelas III atau unilateral crossbite,oleh karena itu perawatan harus dilakukan sedini mungkin yaitu pada masa gigi bercampur.


Perumusan masalah
Dalam makalah ini penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
  1. Apakah definisi dari crosbite ?
  2. Apakah klasifikasi dari crossbite ?
  3. Apakah etiologi dari crossbite ?
  4. bagaimanakah akibat atau efek yang dpat ditimbulkan dari crossbite?
  5. Bagaimanakah perawatan dari crossbite?
  6. Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
  1. Mengetahui definisi crossbite.
  2. Mengetahui klasifikasi dari crossbite.
  3. Mengetahui etiologi dari crossbite.
  4. Mengetahui akibat atau efek yang dapat ditimbulkan dari crossbite.
  5. Mengetahui perawatan crossbite pada pasien.
    1.      
Pembahasan.
Definisi crossbite.
             Crossbite merupakan penyimpangan hubungan labiolingual dari gigi geligi maksila terhadap mandibula yang dapat terjadi di region anterior maupun posterior dan dapat mengenai satu maupun kedua sisi rahang, serta dapat melibatkan satu atau beberapa gigi.
Klasifikasi dari crossbite.
              Berdasarkan lokasinya crossbite terbagi atas 2 macam yaitu:
  1. Crossbite anterior                                                                                                                   Merupakan maloklusi suatu kelainan posisi gigi anterior atas yang lebih ke lingual dibanding gigi anterior bawah,yang dapat melibatkan satu atau beberapa gigi.kejadian ini terjadi pada saat gigi dalam keadaan oiklusi sentrik.(ersoy dan gliddman,2004).                                                                        Crossbite anterior dapat diklasifikasikan atas 3 macm,yaitu:                                                                Dental crossbite anteriorDental crossbite anterior disebut juga gigitan silang sederhana (simple crossbite) yang melibatkan satu atau dua gigi insisivus maksila,dengan profil wajah lurus pada oklusi sentrik.analisa sefalometri menunjukan hubungan skeletak yang baik.kelainan ini terlihat pada overbite dan overjetnya dan masih dalam hubungan molar kelas I dan pasien dapat menutup mulut tanpa adanya hambatan.
Dental crossbite anterior dapat dapat terjadi karena adanya inklinasi abnormal dari satu atau lebih gigi geligi di rahang atas sehingga posisinya lebih ke lingual.
Inklinasi ini dapat terjadi karena
Traumatic injury pada gigi desiduinya.
Dapat mengakibatkan sebagian atau seluruh gigi sulung masuk kedalam tulang alveolar dan mendorong benih gigi permanen yang ada dibawahnya.keadaan ini menyebabkan perubahan arah pertumbuhan gigi tetap ke palatal.
Gigi desidui yang persistensi
Dapat menghambat jalan erupsi gigi permanen penggantinya sehingga menyebabkan arah pertumbuhan gigi permanen berubah kearah palatinal
Panjang lengkung rahang yang tidak sesuai dengan ukuran mesio distal dari gigi geligi.keadaan yang dipengaruhi oleh factor genetic ini mengakibatkan tidak tersedianya yang cukup untuk pertumbuhan gigi sehingga arah pertumbuhan arah gigi tetap kearah palatinal.
Gigiberlebih (supernumery teeth)
Mesiodens tumbuh diantara gigi insisivus sentralis dan berada dalam lengkung gigi menyebabkan gigi insisivus sentralis kekurangan tempat untuk erupsi.
Adanya celah bibir.
Kebiasaan jelek menggigit bibir atas.
Dapat menekan gigi anterior rahang atas ke palatal dan gigi anterior rahang bawah ke labial.
Fungsional crossbite anterior.
Keadaan ini dapat terjadi karena adanya pergeseran mandibula yang diakibatkan oleh gangguan oklusi sehingga menyebabkan crossbite anterior.
Profil wajah dapat lurus maupun konkaf,hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan arah pergerakan rahang bawah karena adanya hambatan atau kebiasaan buruk seperti bernafas melalui ulut dan menggigit bibir atas.
Skeletal crossbite anterior.
Kejadia ini disebabkan karena pertumbahan rahang atas dan rahang bawah yang tidak proporsional.seperti rahang bawah lebih besar(prognatik) atau rahang atas yang retraksi.kelianan ini merupakan maloklusi kelas III dengan profil wajah konkaf.umumnya kelainan ini disebabkan oleh factor keturunan atau perkembangan dari crossbite dental yang tidak dirawat.
Crossbite anterior ini umumnya terjadi akibat adanya pertumbuhan mandibula yang berlebihan.
Tipe maloklusi ini disebabkan factor genetic yang diwariskan dan biasanya mempunyai tanda karakteristik mandibula prognasi(berlebih),hubungan molar kaninus kelas III,serta gigi insisivus mandibula yang posisinya lebih ke labial terhadap gigi insisivus maksila.bila maloklusi kelas III dijumpai pada masa gigi bercampur atau pada masa gigi permanen sebaikanya dirujuk ke ahli ortodontik sesegera mungkin.
Crossbite posterior.
crossbite posterior merupakan hubungan abnormal dari gigi-gigi posterior secara bukolingual pada rahang atas atau bawah pada saat kedua lengkung gigi berada dalam oklusi sentrik yang dapat terjadi pada satu atau kedua sisi rahang.
Crossbite posterior dapat diklasifikasikan atas 3 macam yaitu:
Dental crossbite posterior.
Dental crossbite posterior dapat terjadi akibat gigi mengalami tipping dan membentuk crossbite.walaupun letak gigi pada lengkung rahang tidak tepat namun tidak terdapat kelainan skeletal atau penyimpangan fungsi mandibula.biasanya dental crossbite posterior dalam perkembangannya melibatkan molar pertama permanen maksila yang erupsi ke arah lingual.kontak oklusi mengakibatkan molar pertama permanen maksila tipping ke lingual dan molar pertama mandibula tipping ke bukal.
2. fungsional crossbite posterior.
Fungsional crossbite posterior memperlihatkan pergeseran pergeseran mandibula ke lateral saat menutup akibat adanya hambatan oklusal.pergeseran ini menyebabkan penyimpangan garis median mandibula yang biasanya menghasilkan unilateral crossbite dan rotasi kondilus ke arah yang mengalami crossbite.fungsional crossbite posterior dapat dilihat pada saat mandibula membuka dan menutup.garis median maksila dan mandibula yang sejajar pada saat terbuka menjadi tidak sejajar pada saat oklusi.garis median mandibula dapat bergeser ka kanan atau kekiri dari median maksila.peregeseran mandibula ke lateral inilah yang mengakibatkan crossbite posterior.
Skeletal crossbite posterior.
Skeletal crossbite posterior ditimbulkan oleh perbedaan hubungan skeletal maksila dan mandibula dalam arah tranversal.perbedaan hubungan skeletal ini disebabkan oleh factor keturunan yang biasanya mengakibatkan bilateral lingual crossbite dengan peneyempitan lengkung maksila.
Garis median kedua rahang sejajar dengan garis median wajah saat membuka dan menutup mulut serta tidak terdapat penyimpangan fungsional.
Berdasarkan bentuk anatomi ,sim mengkalsifikasikan crossbite dalam 3 macam,yaitu:
Lingual crossbite ;tonjol bukal gigi posterior maksila beroklusi pada permukaan oklusal gigi posterior mandibula.
Full lingual crossbite:posisi keseluruhan gigi posterior maksila beroklusi kea rah lingual gigi posterior mandibula.
Lingual crossbite dan full lingual crossbite disebut juga lateral crossbite yaitu gigi posterior maksila beroklusi ke arah lingual terhadap gigi posterior mandibula.
Bukal crossbite: bagian palatinal gigi posterior maksila beroklusi pada bagian bukal gigi posterior mandibula yang disebut juga dengan scissor bite.
Etiologi crossbite.
Dental crossbite anterior dapat disebabkan adanya inklinasi abnormal,dimana ini terjadi karena:
Traumatic injury pada gigi desiduinya.
Dapat mengakibatkan sebagian atau seluruh gigi sulung masuk kedalam tulang alveolar dan mendorong benih gigi permanen yang ada dibawahnya.keadaan ini menyebabkan perubahan arah pertumbuhan gigi tetap ke palatal.
Gigi desidui yang persistensi
Dapat menghambat jalan erupsi gigi permanen penggantinya sehingga menyebabkan arah pertumbuhan gigi permanen berubah kearah palatinal
Panjang lengkung rahang yang tidak sesuai dengan ukuran mesio distal dari gigi geligi.keadaan yang dipengaruhi oleh factor genetic ini mengakibatkan tidak tersedianya yang cukup untuk pertumbuhan gigi sehingga arah pertumbuhan arah gigi tetap kearah palatinal.
Gigi berlebih (supernumery teeth)
Mesiodens tumbuh diantara gigi insisivus sentralis dan berada dalam lengkung gigi menyebabkan gigi insisivus sentralis kekurangan tempat untuk erupsi.
Adanya celah bibir.
Kebiasaan jelek menggigit bibir atas.
Dapat menekan gigi anterior rahang atas ke palatal dan gigi anterior rahang bawah ke labial.
Fungsional crossbite anterior dapat terjadi karena:
Kebiasaan buruk seperti bernafas lewat mulut.
Dapat mengakibatkan kehilangan kunci oklusi sehingga tidak ada koordinasi erupsi gigi anterior rahang atas dengan gigi anterior rahang bawah dan bisa menyebabkan kontak premature.
Skeletal crossbite anterior dapat terjadi karena:
Herediter/genetic ( keturunan)
Dampak lanjut dari dental crossbite anterior yang tidak dirawat.
Efek atau akibat dari crossbite.
Efek yang dapat timbul akibat crossbite antara lain:
Menimbulkan gangguan estetik (membuat penampilan menjadi kurang menarik)
Traumatic oklusi.
Dapat menimbulkan maloklusi yang lebih parah bila tidak dirawat dengan segera.
Crossbite anterior biasanya dapat menyebabkan atrisi yang berlebihan dari anterior gigi rahang atas dan rahang bawah dengan ditandai dengan adanya pengikisan enamel pada permukaan labial dan lingual dari gigi-gigi yang terlibat.
Biasanya menyebabkan kelainan periodonsium berupa inflamasi gingival.
Gigi tumbuh berjejal.
Gangguan fungsional pada pergerakan rahang bawah dan gangguan pertumbuhan rahang bawah.pergeseran rahang bwah ke anterior yang terjadi secara terus menerus dapat merubah pola pertumbuhan wajah,dorongan yang berlebihan dari kondilus dan muscular dari TMJ dapat mengakibatkan pertumbuhan rahang bawah yang berlebihan dan gigi anterior yang terkunci di lingual dapat menghambat pertumbuhan rahang atas.
Gangguan psikologis,yaitu anak menjadi kurang percaya diri terhadap penampilannya.
Perawatan crossbite.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan perawatan crossbite anterior yaitu: adanya runagn yang cukup di daerah mesio distal,overbite cukup.
Ada 2 alat yang dapat digunakan untuk mengoreksi crossbitea anterior.
Pesawat Fix
Lingual arch wire
Lingual arch wire merupakan alat tehnik cekat yang menggunakn spring atau helical spring yang dipatrikan pada lingual arch.pesawat ini secara bersamaan akan mengontrol ruangan dan mengoreksi crossbite.meskipun peasawt ini disemenkan pada daerah molar,untuk dapat mengaktifkan dapat dilakukan diluar mulut denagn mengeluarkan dan melepaskan alat tersebut.
Light wire appliance.
Pesawat ini menggunakan tekanan yang ringan.gigi insisivus yang terkunci akan ditarik ke arah labial dengan menggunakan light wire appliance.cara ini berguna untuk merotasi gigi atau meleveling gigi insisivus maksila.
Coper Ni-Ti arch Wire.
Caranya yaitu pemasangan bracket tambahan didaerah lingual gigi yang crossbite.hal ini dapat dilakukan bila pemasanagn bracket tidak dapat dilakukan didaerah labial dari gigi yang crossbite.
Pesawat Removable.
Inclined plane.
Perawatan dental anterior crossbite yang melibatkan 1 atau 2 gigi dapat dilakukan dengan inclined bite plane yang disemenkan pada insisivus anterior mandibula.pesawat ini dapat dibuat pada model rahang atau dapat dilakukan langsung pada gigi pasien dalam satu kunjungan.pembuatannya harus menutupi keenam gigi anterior bawah (bila kaninus susu masih ada)dipoles dan disemenkan ditempatnya.hal ini untuk mencegah gerakan ke lingual dari gigi inisivus bawah selama perawatan.
Walaupun inclined bite plane mudah dibuat,kerugian dari cara ini dapat menyebabkan open bite bila pemakainnya lebih dari 2 atau 3 minggu.selain itu insisivus mandibula yang posisinya di labial akibat crossbite tidak dapat didorong ke labial.
Tipe lain incline bite plane adalah berupa pesawat lepas yang mempunyai retensi diderah posterior dengan penebalan akrilik di belakang insisivus atas yang dibuat miring 45 °.
Pesawat lepas Hawley
Pesawat ini diguanakn untuk mengoreksi crossbite anterior yang melibatkan 1 atau lebih.pesawat Hawley adalah berupa pesawat lepas dengan komponen-komponennya yang berbentuk S,heliks ganda atau skrup untuk mendorong gigi yang mengalami crossbite ke labial dengan penambahan spring.klamer retensi dapat berupa rush anchor,adams dan tipe C.lengkung labial fungsinya adalah untuk mengontrol posisi gigi inisisivus yang telah dikoreksi dan mencegah pergerakan gigi.posterior bite pline ditambahkan didaerah posterior untuk membuka gigitan agar gigi yang mengalami crossbite dapat ditolak ke labial.
Model Pembuatan pesawat dilakukan dengan model gips keras.kemudian resin akrilik cold cure digunakan untuk menahan pegas dank lamer retensi sehingga memberikan penutupan dan dukungan palatal.pasien memakai piranti sehari penuh kecuali saat menyikat gigi.pengaktifan pegas harus dilakukan 1,5 mm sampai 2 mm setiap 1 atau 2 minggu.kenberhasilan perawatan dengan metode ini sangat tergantung pada kerjasama pasien.patah atau hilangnya pesawat ini adalah masalah yang sering terjadi.pasien dan orang tua harus diajarkan cara pemasanagn dan pembersihan piranti ini.bila crossbite telah terkoreksi,pegas dibuang dan bagian tersebut diisi dengan akrilik yang selanjutnya dipakai sebagai alat retensi.
Alat khusus.
Alat lain yang dapat digunakan untuk mengoreksi crossbite anterior adalah:
Tongue Blade.
Dental crossbite anterior yang melibatkan satu gigi dapat dirawat dengan tongue blade.pasien diinstruksikan untuk menempatkan tongue blade 45 ° dibelakang gigi yang mengalami crossbite dan mengguankan insisivus bawah sebagai tumpuan,sehingga mendorong gigi maksila ke arah labial.hal ini dilakukan 1 atau 2 jam sehari selama 10 atau 14 hari.
Keuntungan cara ini adalah tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama selain itu harganya juga lebih murah.tongue blade sangat baik bila digunakan pada gigi yang baru erupsi.keberhasilan dan prognosis sesuai dengan kerjasama pasien dan orang tuanya.kerugiannya adlah besar dan arah kekuatan tidak memiliki control yang baik sehingga dapat menimbulkan gangguan perkembangan akar gigi.
Mahkota stainless stell yang terbalik.
Mahkota stainless stell dibuat oleh pabrik dalam berbagai ukuran dan memiliki bentuk anatomis yang sesuai dengan gigi asli.
Alat ini dipasangkan dengan menyemenkan anterior stainless stell crown secara terbalik pada gigi insisivus sentralis atas yang crossbite.dimana permukaan labial menghadap ke palatal dan permukaan palatal menghadap ke labial.
Keuntungan cara ini adalah mudah melakuakannya ,dapat dilakukan dalam 1 kunjungan saja.kerugiannya yaitu semen perekat stainless crown itu dapat terlepas pada waktu perawatan.selain itu bila gigi insisivus baru erupsi maka SSC sulit untuk dipasangkan.
Ada beberapa pertimbangan yang harus diketahui sebelum perawatan crossbite posterior dilakukan yaitu harus terdapat ruangan yang mencukupi dalam lengkung gigi agar pergeseran gigi yang mengalami crossbite dapat kembali normal.
Berikut ini adalah beberapa cara perawatan crossbite posterior:
Perawatan Fix
Penyesuaian bidang oklusal dengan pesawat W-arch.
Pesawat ini merupakan pesawat cekat dan dilakukan pengaktifan setiap 3 minggu.pengaktifan pesawat ini harus dilakukan dengan hati-hati.pengaktifan yang berlebihan akan membuka sutura palatine dan menimbulkan rasa sakit pada pasien.
Pesawt ini dapat dimodifikasi dengan taji-taji digunakan untuk mencrgah kebiasaan menghisap jari dan merawat dental bilateral crossbite.
Minnesota expander.
Cara ini dipakai untuk mengoreksi skeletal bilateral crossbite maksila yang sempit .keuntungan dari pesawat ini adalah kekuatan dapat dikontrol.pasien harus beradaptasi dalam mengguanakn pesawat ini karena sangat mengganngu lidah sewaktu penelanan.lama perawatan 14 sampai 28 hari.
Perawatan removable.
Cross elastic.
Digunakan untuk merawat unilateral dental crossbite yang melibatkan 1 atau dua gigi.cross elastic ini dipakai sampai crossbite terkoreksi.penempatan hook dan band tergantung pada keadaan crossbite.bila crossbite adalah lingual crossbite atau pun full lingual crossbite maka hooknya dipasanga pada permukaan lingual band maksila dan permukaan band mandibula.
Keuntungan perawatn ini adalah pemakiannya relative mudah untuk menggerakkan gigi maksila maupun mandibula.
Pesawat Hawley.
Pesawat ini dapar merawat bilateral crossbite maupun unilateral croosbite.bila crossbite telah terkoreksi dianjurkan untuk memaki retainer selama 6 bulan.






PENUTUP.
Kesimpulan:
Dari makalah ini penulis dapat menyimpulkan bahwa:
Crossbite merupakan penyimpangan hubungan labiolingual dari gigi geligi maksila terhadap mandibula yang dapat terjadi di region anterior maupun posterior dan dapat mengenai satu maupun kedua sisi rahang, serta dapat melibatkan satu atau beberapa gigi.
Crossbite menurut lokasinya dibagi menjdi 2 macam yaitu:crossbite anterior dan posterior.
Menurut bentuk anatomi dibagi manjadi 3 yaitu: lingual crossbite,full lingual crossbite dan buccal crossbite.
Perawatan crssbite disesuaikan dengan kasus serta keparahan crossbitenya.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

kalo boleh tau referensinya dari mana ya? terimakasih

Unknown mengatakan...

bisa minta referensinya dari mana ya? terimakasih

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews