Kamis, 28 April 2011

stainless stell crown


Stainless-steel crown  (SSC) adalah restorasi ekstrak oronal siap pakai yang terutama digunakan dalam restorasi gigi dengan kerusakan yang hebat, molar sulung yang telah dirawat pulpa, dan gigi sulung atau gigi tetap yang mengalami hipoplasia.
Selain itu juga diindikasikan dalam restorasi pada anak-anak dengan resiko tinggi mengalami karies  terutama pada anak -anak yang menjalani perawatan di bawah anestesi um um. SSC merupakan restorasi ya ng dapat bertahan lama dan restorasi pilihan   pada mulut dengan resiko ting gi karies (Cameron, 2003).
Indikasi : penggunaan ssc di bidang Kedokteran Gigi Anak adalah untuk restorasi molar sulung dengan kerusakan besar pada mahkota dan molar pertama permanen dengan defek perkembangan yang parah (Koch, 2001).
 Terdapat dua indikasi utama penggunaan SSC dalam kedokteran gigi anak, yaitu untuk molar sulung denga n kerusakan yang hebat dan mol ar pertama permanen dengan defek perkembangan yang parah  (Raadal, 2001). gigi sulung atau permanen dengan lesi karies yang luas atau gigi sulung dengan karies di tiga permukaan, molar sulung yang telah dirawat pulpa, gigi  sulung atau permanen dengan defek pada email atau dentin  (seperti hipoplasia email, amel ogenesis mperfekta, atau dentinogenesis imperfekta), gigi-gigi pada anak dengan resiko tinggi karies atau rampan karies, gigi yang digunakan sebagai pejangkar  space maintainer, serta pasien  handicapped dengan kebersihan mulut yang  buruk (Matthewson, 1995; Drummond, 2003; Sim,1991).
Bahan: SSC dibuat dari alloy yang mengandung 77% nikel, 15% kromium, dan 7% besi. Campuran bahan-bahan ini menyebabkan ssc dapat beradaptasi dengan baik pada permukaan gigi (Mathewson, 1995).  Bahan yang digunakan pada SSC  adalah alloy yang mengandung 18% kromium dan 8% nikel (disebut juga 18 -8 alloy) dengan kandungan karb on Stainless Steel Crown (SSC) adalah suatu paduan logam dental (alloy) nikarat yang dapat digunakan untuk bahan tambal sementara maupun tetap berbentuk anatomi gigi dan
mudah dibentuk untuk diadaptas ikan pada gigi yang mengalami kerusakan yang luas karena karies, fraktur mahkota, hipoplasia email, atau restorasi setelah perawatan saraf.  sebesar 0,8 % sampai 20%. Kand ungan kromium yang tinggi ini mengurangi korosi (Matthewson, 1995). Kelemahan: Penempatan  SSC yang t idak tepat dapat menimbulkan beberapa gangguan  antara lain pada kesehatan gus i dan tulang pendukung (Sharaf, 1995). Keuntungan: SSC digunakan secara luas di dunia kedokteran gigi karena berbagai pertimbangan, yaitu kemudahan cara pemasangan, mudah didapat, tidak mahal,  dan sedikitnya jumlah kunjungan pasien, sehingga memberikan keuntungan teknis pada operator dan ekonomis kepada pasien1,3.
.

2 komentar:

Tiang Antrian mengatakan...

Makasih mas ndro ilmunya....nambah2 pengetahuan sedikit nih mas ndro...TIANG ANTRIAN bagus nih mas ndro

DSCku mengatakan...

eah sama-sama..tapi maaf saya bukan mas ndro..

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews