BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Rumah sakit adalah Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik. Rumah sakit mempunyai beberapa fungsi, yaitu menyelenggarakan pelayanan medik, pelayanan penunjang medik dan non medik, pelayanan dan asuhan keperawatan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, pelayanan rujukan upaya kesehatan, administrasi umum dan keuangan.
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat. Untuk itu rumah sakit haruslah melakukan proses penetapan kelas, perizinan, registrasi dan akreditasi.
Dengan dilaksanakannya akreditasi pada rumah sakit maka mutu pelayanan dapat dipertanggungjawabkan. Mutu pelayanan di rumah sakit sendiri sangat dipengaruhi oleh kualitas sarana fisik, jenis tenaga medis yang tersedia, obat dan alat kesehatan serta saran penunjang lainnya. Akreditasi dapat dipergunakan untuk mengukur kinerja, melindungi masyarakat dan meningkatkan kompetitif didunia pelayanan kesehatan khususnya antar rumah sakit. Akreditasi dinilai oleh badan khusus yang disebut sebagai komite akreditasi rumah sakit (KARS).
Selain akreditasi peningkatan mutu dapat dilihat dari ada tidaknya serifikasi ISO pada rumah sakit tersebut. Memandang perlu atau tidaknya sertifikasi ISO yang dilakukan dirumah sakit memang sangat tergantung dari sasaran pelayanan itu sendiri. Sejatinya pelayanan terhadap public yang diberikan oleh rumha sakit kepada masyarakat haruslah yang terbaik dan dapat memberikan rasa puas kepada customer. Jadi tak ada salahnya apabila suatu rumah sakit itu melengkapi diri dengan memiliki sertifikasi ISO. Namun, apabila suatu rumah sakit tersebut tidak memilikinya juga tidak menjadi persoalan yang patut dirisaukan, karena rumah sakit itu pun juga telah mendapatkan akreditasi dari pemerintah. Hanya saja manfaat yang diperoleh dari ISO itu selain untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masayarakat juga berdampak positif bagi citra rumah sakit itu sendiri sehingga rumah sakit itu pun akan semakin mendapatkan kepercayaan di mata masyarakat.
2. Scenario masalah
Pada suatu pagi, farmasis menerima resep dokter berisi prednisone. Resep kurang jelas (qd atau qid) 80 mg prednisone per hari atau 4x80 mg sehari. Singkat kata, pasien akhirnya mendapatkan prednisone 320 mg/hari. Dua hari setelah minum obat pasien masuk ruang gawat darurat karena infeksi jamur pada tenggorokan. Terapi untuk infeksi jamurpun diberikan. Pasien dipulangkan dan tetap minum prednisone 320 mg/ hari. Dan hari ke 23 masuk RS. Infeksi paru berat dan infeksi otak berat (aspergilosis). Beberapa operasi dilakukan untuk menyelamatkan pasien. Akhirnya pasien menderita gagal ginjal permanen dan harus dialysis seumur hidup.
Berdasarkan kasus diatas, pada tahun 2010 RS X dicabut sertifikasi ISO 9001:2008 pada indicator outcome di instalasi farmasi dikarenakan terjadi medical error tipe terapi. Dan diketahui pada tahun 2009, badan akreditasi tersebut menilai kinerja RS X dari beberapa indicator termasuk kualitas pelayanan medic. Saat ini RS sedang mengevaluasi manajemen mutu untuk memperbaiki citra RS.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan scenario masalah diatas, maka perumusan masalah yang akan penulis bahas adalah sebagai berikut:
1. Apakah definisi dari akreditasi?
2. Apakah definisi dari ISO 9001:2008?
3. Apakah tujuan diadakannya akreditasi di Rumah Sakit?
4. Apakah tujuan diadakannya ISO di Rumah Sakit ?
5. Apa perbedaan akreditasi dengan ISO ?
6. Apakah syarat-syarat bagi rumah sakit untuk mendapatkan akreditasi?
7. Apakah syarat-syarat bagi rumah sakit untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008?
8. Indicator yang dinilai di akreditasi dan ISO itu apa saja?
9. Apakah definisi manajemen mutu?
10. Kesalahan-kesalahan apa saja yang dapat menyebabkan akreditasi dan ISO di rumah sakit dicabut?
11. Apakah kelebihan rumah sakit yang memiliki sertifikasi ISO 9001:2008?
12. Apakah definisi medical error?
13. Apakah macam-macam medical error ?
14. Berapakah jangka waktu untuk memperbarui akreditasi di rumah sakit?
15. Berapakah jangka waktu untuk memperbarui sertifikasi ISO 9001:2008?
4. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penulis dapat menyimpulkan tujuan permasalahan dari makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi akreditasi
2. Untuk mengetahui definisi ISO 9001:2008
3. Untuk mengetahui tujuan diadakannya akreditasi di Rumah Sakit
4. Untuk mengetahui tujuan diadakannya ISO di Rumah Sakit ?
5. Umtuk mengetahui perbedaan akreditasi dengan ISO ?
6. Untuk mengetahui syarat-syarat bagi rumah sakit untuk mendapatkan akreditasi?
7. Untuk mengetahui syarat-syarat bagi rumah sakit untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008?
8. Untuk mengetahui Indicator yang dinilai di akreditasi dan ISO?
9. Untuk mengetahui definisi manajemen mutu?
10. Untuk mengetahui Kesalahan-kesalaha yang dapat menyebabkan akreditasi dan ISO di rumah sakit dicabut?
11. Untuk mengetahui kelebihan rumah sakit yang memiliki sertifikasi ISO 9001:2008?
12. Untuk mengetahui definisi medical error?
13. Untuk mengetahui macam-macam medical error ?
14. Untuk mengetahui jangka waktu untuk memperbarui akreditasi di rumah sakit?
15. Untuk mengetahui jangka waktu untuk memperbarui sertifikasi ISO 9001:2008?
16. Untuk mengetahui konsep mapping dari scenario diatas.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi dari akreditasi
- Menurut depertemen kesehatan RI:
Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah kepada rumah sakit karena telah memenuhi standar mutu yang ditentukan. Akreditasi pada dasarnya adalah proses menilai RS sejauh mana telah menerapkan standar.
- Menurut Federation Akreditasi:
Akreditasi adalah suatu pengakuan public melalui suatu badan nasional akreditasi rumah sakit atas prestasi di rumah sakit dalam memenuhi standar akreditasi yang dibuktikan melalui suatu asesmen dari badan yang independen yang diakui oleh pemerintah dan mempunyai kewenangan untuk melakukan akreditasi.
- Menurut buku jaminan mutu layanan kesehatan
Akreditasi adalah pengakuan bahwa suatu institusi layanan kesehatan seperti (rumah sakit) telah memenuhi beberapa standart pelayanan kesehatan tertentu.
- Menurut buku manajemen hidup sehat, Dr, Nico A. Luminta. K, Nefro MM.
Salah satu langkah dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit, rumah sakit tersebut akan dinilai terhadap berbagai standart pelayanan kesehatan dan untuk mengetahui apakah rumah sakit memenuhi standart atau tidak.
Dalam melakukan surevei, KARS akan menurunkan 1tim surveyor yang terdiri dari 1 surveiyor administrasi, 1 atau 2 surveyor medis, dan 1 surveyor keperawatan.
- Menurut federasi akreditasi internasional (ISQUA)
Akreditasi adalah suatu pengakuan public melalui suatu badan nasional akreditasi rumah sakit atas prestasi rumah sakit dalam memenuhi satndar akreditasi yang dibuktikan melalui assessment pakar setara eksternal yang independent (KARS).
- Akreditasi rumah sakit suatu pengakuan dari pemerintah atau komite akreditasi nasional (KARS) atau Indonesian commission on accreditation of hospital and other health (ICAHO) kepada rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya yang telah memenuhi standart yang telah ditetapkan.
2. Apakah definisi dari ISO 9001:2008?
- standart international yang di tetapkan oleh international organization for standardization yang mengacu pada manajemen mutu.
- Iso: berasal dari yunani artinta sama (sesuai standart).
- suatu penilaian yang diberikan ISO (internasional organization for standartizion) dan sesuai standart2 yang telah memenuhi standart internasional dan memiliki sertifikasi bila telah memenuhi.
Menurut wawan setyawan, prinsip iso 9001:2008.
- ISO 9001 merupakan standard international yang mengatur tentang sistem management Mutu (Quality Management System), oleh karena itu seringkali disebut sebagai “ISO 9001, QMS” adapun tulisan 2008 menunjukkan tahun revisi, maka ISO 9001:2008 adalah system manajemen mutu ISO 9001 hasil revisi tahun 2008, Versi
2008 ini adalah versi terbaru yang diterbitkan pada Desember 2008 lalu.
- ISO 9001 adalah suatu Sistem Manajemen Mutu yang disusun untuk menyamakan berbagai sistem jaminan mutu yang digunakan berbagai Negara dalam berbagai bidang. Standar ini berlaku untuk industri produk atau jasa.
- Menurut peraturan menkes Ri: suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah dan/ atau badan akreditasi rumah sakit bertaraf internasional yang bersifat independen setelah memenuhi standar dan criteria yang telah ditentukan.
3. Tujuan diadakannya akreditasi di Rumah Sakit?
Menurut buku manajemen hidup sehat, Dr, Nico A. Luminta. K, Nefro MM.
- Memberikan jaminan dan kepuasan kepada customer dan masyarakat.
- Memberikan pengakuan kepda RS.
- Agar kualitas diintegrasikan dan dibudayakan kedalam system pelayanan rumah sakit.
Menurut http://www.scribd.com/doc/7161167/Materi-6-Akreditasi-Rumah-Sakit, Sumber Materi Dari Medsolution Consulting Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 2008.
Tujuan | |
Meningkatkan pelayanan pasien | Standart akreditasi membantu RS secara berkesinambungan meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan. |
Meningkatkan kepercayaan masyarakat | Status akreditasi memberikan kenyataan yang kuat kepada masyarakat tentang upaya RS memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik |
Perbaikan management pelayanan kesehatan | Memberikan kerangka yang komprehensif dan membimbing RS ke kinerja yang efektif |
Menigkatkan pembayaran pelayanan | Akreditasi digunakan untuk kelancaran pembayaran asuransi atau pembayaran lain. |
Meningkatkan rekrutmen staf | Membuat karyawan lebih professional karena karyawan lebih suka bekerja ditempat yang diakui mutunya. |
Menurut Menkes RI:
Tujuan umum akreditasi: meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
Tujuan khusus akreditasi:
- memberikan jaminan, kepuasan, mutu pelayanan dan perlindungan masyarakat.
- Memberikan pengakuan kepada rumah sakit yang telah menerapkan standart pelayanan rumah sakit.
- Menciptakan lingkungan intern rumah sakit yang kondusif untuk penyembuhan dan pengobatan termasuk peningkatan dan pencegahan sesuai standart struktur, proses dan hasil.
Manfaat akreditasi RS:
- Peningkatan pelayanan (diukur dengan klinikal indicator).
- Peningkatan administrasi dan perencanaan.
- Peningkatan koordinasi asuhan pasien dan koordinasi pelayanan.
- Peningkatan komunikasi antar staf
- Peningkatan system dan prosedur
- Lingkungan yang lebih aman
- Minimalisasi resiko
- Penggunaan sumber daya yang lebih efisien.
- Kerjasama yang lebih kuat dari semua bagian organisasi.
- Penurunan keluhan pasien dan staf
- Meningkatnya kesadaran staf akan tanggung jawabnya.
- Peningkatan moril dan motivasi
- Re-energized organization
- Kepuasan stake holders.
Menurut Kemenkes RI
- Pasien dan masyarakat memperoleh pelayanan yang sesuai dengan standart yang terukur.
- Bagi petugas rumah sakitàMenimbulkan rasa aman bagi petugas dalam melaksanakan tugasnya karena rumah sakit memiliki sarana, prasarana, dan peralatan yang telah memenuhi standart.
- Bagi rumah sakitàSebagai alat untuk negoisasi dengan pihak ketiga misalnya asuransi, perusahaan dan lain-lain.
- Bagi pemilik rumah sakitàsebagai alat mengukur kinerja pengelola rumah sakit.
- Bagi perusahaan asuransiàacuan untuk memilih dan mengadakan kontrak dengan rumah sakit.
4. Tujuan diadakannya ISO di Rumah Sakit
- Meningkatkan kepuasan, jaminan mutu dan perlindungan kepada pasien dan masayarakat.
- Meningkatkan citra rumah sakit sehingga kepercayaan masayarakat terhadap rumah sakit tersebut pun ikut meningkat. (memberikan keyakinan kepada pasien akan pelayanan terbaik yang didapat dari rumah sakit tersebut).
- Audit system manajemen untuk peningkatan kualitas.
- Adanya tanggung jawab dari karyawan dan meningkatkan image posistif dari RS.
- Mengharmonisasikan standart nasional dimasing-masing negara menjadi satu standart internasional yang sama.
Iso digunakan sebagai:
a. Pondasi dari kegiatan perbaikan yang continue untuk kepuasan pasien.
b. System dokumentasi yang benar.
c. Kerangka kerja yang bagus untuk perbaikan mutu
d. Cara untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi mutu, dan kemampuan berkompeten.
e. Keunggulan kompetitif dan meningkatkan kesempatan kerja.
f. Memudahkan persyaratan dalam melakukan bisnis/ kerjasama dengan internasional.
5. Perbedaan akreditasi dengan ISO
- Akreditasi maupun sertifikasi keduanya mengacu pada peningkatan mutu melalui implementasi standar pelayanan agar tercapai pelayanan prima yang memuaskan bagi pelanggan ( customer ).
- Akreditasi adalah bersifat wajib, sedangkan sertifikasi bersifat sukarela. Suatu organisasi yang sudah terakreditasi tidak serta merta berhak mengantongi sertifikat ISO. Sedangkan organisasi yang sudah tersertifikasi biasanya sedah terakreditasi.
- ISO: standart dinilai oleh lembaga internasional, syarat iso adalah adanya akreditasi terlebih dahulu. System management kualitas dilihat dari alat dan pelayananan saja dan sertifikasinya melihat per bagian. Syarat2 ditentukan dalam tehnik dokumentasi, lebih hemat dalam segi audit dokumentasi. Sertifikasi Biasanya lebih ke unit-unit pelayanan, Penilaian dr Lembaga atau Organisasi tertentu.
- Akreditasi: penilaiannya dilihat dari administrasi, fasilitas, ketenagakerjaan dan keseluruhan rumah sakit dan dinilai KARS. Indicator dinilai oleh RS sendiri, targetnya 80-85% telah mencukupi. Akreditasi wajib hukumnya. Tidak harus dengan tehnik dokumentasi dan audit manajemen. Penilaian Akreditasi dinilai oleh pemerintah atau badan yang ditunjuk pemerintah (KARS), Bersifat keseluruhan ( 1 Rumah Sakit )
6. Syarat-syarat bagi rumah sakit untuk mendapatkan akreditasi?
- Akreditasi
Ø Akreditasi pada suatu Rumah Sakit wajib dilakukan untuk lima pelayanan, disebut Akreditasi Tingkat Dasar yaitu pelayanan nomor 1 s/d 5. Tiga tahun kemudian Rumah Sakit meningkatkan diri dan diakreditasi untuk 12 pelayanan, disebut Akreditasi Tingkat Lanjut (pelayanan nomor 1 s/d 12). Dan tiga tahun kemudian RS dapat diakreditasi untuk total 16 pelayanan (Akreditasi Tingkat Lengkap).
Ø Akreditasi pada suatu Rumah Sakit wajib dilakukan untuk lima pelayanan, disebut Akreditasi Tingkat Dasar yaitu pelayanan nomor 1 s/d 5, yang diantaranya adalah: administrasi dan management, layanan medic, gawat darurat, keperawatan, dan rekam medic, Pelayanan Farmasi , Keselamatan Kerja, Kebakaran Kewaspadaan bencana-K3- , Pelayanan Radiologi , Pelayanan Laboratorium , Pelayanan Kamar Operasi, Pelayanan Pengendalian Infeksi , Pelayanan Perinatal Risiko Tinggi.
Ø Tiga tahun kemudian Rumah Sakit meningkatkan diri dan diakreditasi untuk 12 pelayanan, disebut Akreditasi Tingkat Lanjut (pelayanan nomor 1 s/d 12), yang diantaranya administrasi dan management, layanan medic, gawat darurat, keperawatan, dan rekam medic,
Ø Dan tiga tahun kemudian RS dapat diakreditasi untuk total 16 pelayanan (Akreditasi Tingkat Lengkap) yang diantaranya adalah administrasi dan management, layanan medic, gawat darurat, keperawatan, dan rekam medic, radiologi, laboratorium, kamar operasi, farmasi, K3 , pengendalian infeksi, perinatal resiko tinggi, rehabilitasi medis, gizi, intensif, dan darah.
Ø Memiliki instrument standar pelayanan, indicator-indikator standart pelayanan, ketenagakerjaan, evaluasi dan pengendalian mutu.
7. Apakah syarat-syarat bagi rumah sakit untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008?
- RS dikatakan bertaraf internasional, tidak harus bangunannya mewah tetapi yang terpenting rumah sakit itu mampu memberikan mutu pelayanan bertaraf internasional.
- Mampu menjamin system informasi manajemen.
- Persyaratan dokumentasi (mampu melakukan audit manajemen) yang berisi catatan2 dari pelayanan yang diberikan RS.
- Sudah terakreditasi oleh badan KARS.
8. Indicator yang dinilai di akreditasi dan ISO itu apa saja?
- Standar-standar akreditasi Rumah Sakit terdiri dari elemen struktur, proses dan hasil (outcome).
a. Struktur adalah fasilitas fisik, organisasi, sumber daya manusia, sistem daya keuangan, peralatan medis dan non-medis, AD/ART, kebijakan, SOP/Protap, program, dan sebagainya.
b. Proses adalah semua pelaksanaan operasional dari staf/unit/bagian RS kepada pasien/keluarga/masyarakat pengguna jasa RS tersebut.
c. Hasil (outcome) adalah perubahan status kesehatan pasien, perubahan pengetahuan/pemahaman serta perilaku yang mempengaruhi status kesehatannya di masa depan, dan kepuasan pasien.
- Ada 8 (delapan) point yang digunakan untuk menyukseskan proses implementasi ISO 9001:2008 ini, yaitu :
a. Customer Focus : semua kegiatan pelayanan ksehatan baik rencana maupun implementasinya semata mata untuk mencapai kepuasan pelanggan
b. Leadership : direksi berfungsi sebagai ujung tombak dalam mengawal implementasi dilapangan dengan mengontrol apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan kaidah yang sudah disepakati
c. Keterlibatan semua orang : semua karyawan harus terlibat dan patuh dalam menjalankan implementasi sistem manajemen mutu sesuai fungsi kerjanya masing-masing,
d. Pendekatan Proses : implementasi system harus mengikuti alur proses yang terjadi dalam organisasi, dengan demikian, pemborosan karena proses yang tidak perlu bisa dihindari
e. Pendekatan Sistem ke Manajemen : penerapan system harus mengedepankan pendekatan pada cara manajemen proses bukan sekedar menghilangkan masalah yang terjadi, dengan tujuan memperbaiki cara dalam menghilangkan akar (penyebab) masalah dan menghilangkan potensi masalah.
f. Perbaikan berkelanjutan : quality improvement merupakan kata kunci dari penerapan system manajemen mutu
g. Pendekatan Fakta sebagai Dasar Pengambilan Keputusan : setiap keputusan selalu didasarkan pada fakta dan data.
h. Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok : supplier merupakan mitra usaha atau business partner karena itu harus terjadi pola hubungan saling menguntungkan.
9. Apakah definisi manajemen mutu?
- Menurut Kunkel et al,2007: mutu kerja yang terorganisasi secara sistematis, yang mencangkup berbagai kegiatan dari mulai perbaikan hingga akreditasi.
- Menurut Macinati, 2008: Suatu proses organisasi yang terstruktur yang melibatkan staf pada tingkat yang berbeda dalam merencanakan, mengukur, menilai perawatan pasien untuk memberikan pelayanan klinis yang optimal kepada pasien secara berkelanjutan.
Didalam mencapai mutu rumah sakit maka harus dilakukan kegiatan yang komprehensif dan integrative yang menyangkut struktur, proses dan output(outcome) secara objektif, sistematik, berkesinambungan. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan asuhan atau pelayanan yang sebaik-baiknya bagi pasien.
Adapun strategis upaya peningkatan mutu rumah sakit adalah sebagai berikut:
a. Rumh sakit harus memahami dan mengahayati konsep dasar dan prinsip mutu pelayanan rumah sakit sehingga dapat menyusun langkah-langkah upaya peningkatan mutu masing-masing rumah sakit.
b. Member prioritas pada peningkatan sumberdaya manusia dirumah sakit termasuk kesejahteraan karyawan, memberikan imbalan yang layak, program keselamatan, dan kesejahteraan kerja, program pendidikan dan pelatihan bagi krayawan.
c. Menciptakan budaya mutu di rumah sakit termasuk didalamnya menyusun program mutu rumah sakit, menyusun tema yang dipakai sebagai pedoman, memilih pendekatan yang akan ddipakai dalam penggunaan standar prosedur serta menetapkan mekanisme monitoring dan evaluasi.
10. Kesalahan-kesalahan apa saja yang dapat menyebabkan akreditasi dan ISO di rumah sakit dicabut?
- Medical error yang menyebabkan pasien cidera/ cacat.
- Tidak Memperbarui sarana dan prasarana (system kualitas sarana dan prasarana menurun).
- Apabila hasil evaluasi menunjukkan penurunan kinerja, sertifikat tersebut akan dicabut.
- Kualitas tidak memnuhi standart ISO.
11. Kelebihan rumah sakit yang memiliki sertifikasi ISO 9001:2008?
- Kemampuan telusur sehingga memudahkan audit manajemen (system informasi manajemen / dokumentasi bagus).
- Kepuasan, jaminan mutu dan perlindungan yang terbaik bagi pelanggan.
- Keunggulan kompetitif (meningkatkan kesempatan marketing).
- Cara untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, mutu dan kemampuan berkompeten.
- Kepercayaan pasien dan masyarakat dan image positif terhadap rumah sakit tersebut sangat tinggi.
- Memudahkan kerja sama dengan pihak luar misalnya : asuransi.
12. Definisi medical error?
- Menurut buku membangun budaya keselamatan pasien dalam praktek kedokreran, dr J.B Suharjo Cahyono dan menurut workshop KARS (Dr. Nico A. Luminta) dengan materi keselamatan pasien dan manajemen resiko klinis di RS.
Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera pada pasien. Kesalahan terjadi akibat gagal melaksanakan sepenuhnya suatu rencana atau menggunakan rencana yang salah untuk mencapai tujuannya. Dan dapat diakibatkan karena melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
13. Apakah macam-macam medical error ?
- Diagnostik
a. Salah diagnosis atau terlambat menegakkan diagnosis
b. Gagal untuk melakukan prosedur diagnostik sesuai indikasi
c. Menggunakan alat diagnostik yang usang
d. Gagal melakukan pemantauan dan follow up terhadap hasil pemeriksaan diagnosis
- Terapi
a. Error dalam melakukan tindakan medik atau operasi
b. Error dalam pemberian terapi
Paling banyak disebabkan oleh medication error. Kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi dalam medication terapi.
- Prescribing : kesalahan dalam proses prescribing merupakan kesalahan yang terjadi dalam penulisan resep obat oleh dokter.misalnya, obat yang diresepkan dosisnya tidak tepat (terlalu besar atau terlalu kecil)untuk pasien.
- Transcribing : merupakan kesalahan yang terjadi dalam menterjemahkan resep obat di apotik.misalnya,resep yang keliru dibaca/diterjemahkan sehingga otomatis salah juga obat yang diberikan kepada pasien.
- Dispensing : kesalahan yang terjadi dalam peracikan atau pengambilan obat di apotik.misalnya,obat salah diambil karena adanya kemiripan nama atau kemiripan kemasan ,bisa juga karena salah memberi label obat sehingga aturan pemakaian obat atau cara pemakaian obat menjadi tidak sesuai lagi atau mengambil obat yang sudah kadaluarsa.
- Administreting : kesalahan dalam proses asministreting berkaitan dengan hal2 yang bersifat administrasi pada saat obat diberikan atau diserahkan kepada pasien.misalnya,karena keliru membaca nama atau tidak teliti dalam memeriksa identitas pasien,maka obat yang diberikan/diserahkan juga salah.bisa juga salah dalam menulis instruksi pemakaian obat kepada pasien atau salah member penjelasan secara lisan sehingga pasien pun salah dalam menggunakan obat tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar